Solusi Mengatasi Faltering Growth Pada Anak

faltering growth

Gizi buruk atau malnutrisi masih menjadi ancaman bagi anak-anak di dunia, termasuk beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik. Di negara-negara tersebut, termasuk Indonesia, angka gizi buruk masih tinggi.

Bagaimana menghadapinya?

Pertumbuhan yang terhambat atau faltering growth adalah suatu kondisi pertumbuhan dan perkembangan yang berkurang atau stagnan pada anak atau kekurangan energi protein.

Anak-anak membutuhkan asupan energi dan protein hewani yang tinggi setelah menunjukkan tanda-tanda keterlambatan pertumbuhan.

Hal ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak, mengingat kesehatan anak sangat rapuh, tantangan untuk menstabilkan kesehatan anak sangat besar, dan efek jangka panjang dari kekurangan gizi harus dihindari.

Tanpa intervensi yang segera dilakukan, kondisi ini dapat menyebabkan gizi buruk (malnutrisi, malnutrisi) hingga stunting.

Stunting dalam dua tahun pertama kehidupan tidak dapat diubah, secara permanen mengganggu perkembangan fisik dan kemampuan kognitif anak.

Pemeriksaan rutin dapat mencegah gagal tumbuh, atau setidaknya memungkinkan deteksi dini dan pengobatan. Ini harus dimulai selama kehamilan dan berlanjut sampai bayi Anda lahir dan tumbuh.

Namun, jika anak Anda sudah terdiagnosis retardasi pertumbuhan, Anda harus segera “mengejar”, ​​merujuk anak Anda ke dokter dan mengubah kebiasaan makannya menjadi lebih sehat (healthy eating habit).

Solusi mengatasi Faltering Growth

Membangun kebiasaan makan yang sehat sangat berkontribusi terhadap kesehatan seumur hidup anak. Secara umum, prosesnya dimulai pada anak di bawah lima tahun, dan pada tahap ini, asupan nutrisi yang direkomendasikan meliputi:

  1. Air Susu Ibu atau (ASI) harus menjadi minuman utama bagi bayi di bawah usia dua tahun.
  2. Semua anak kecil harus menghindari minuman manis dan memberikan air atau susu sebagai gantinya.
  3. Makanan alergenik seperti kacang harus diperkenalkan kepada bayi yang berisiko lebih tinggi terkena alergi sedini mungkin.
  4. Dalam beberapa kasus, suplementasi vitamin D dan zat besi mungkin direkomendasikan.
  5. Anak sehat yang makan makanan seimbang dan tumbuh normal tidak membutuhkan multivitamin dan suplemen mikronutrien lainnya.
  6. Pilihan makanan terbaik untuk anak kecil adalah makanan segar dan makanan olahan dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, garam, atau lemak. Misalnya, buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak dan biji-bijian.

Selain itu, para orang tua perlu menawarkan intervensi gizi sebagai pengobatan pertama untuk mengejar ketinggalan. Hal ini penting mengingat anak yang mengalami faltering growth memerlukan pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) dalam mengejar dan mendapatkan bahan yang tinggi kalori (100 kkal/100ml) dan tinggi protein (8,9% – 11,5% energi).

You May Also Like

About the Author: admin